Adalah manusia ketika dia tak lagi menggunakan akal pikirnya untuk menetralisir perasaan yang sering mendominasi. Perasaan yang menjadi subyek dalam sederet kalimat sempurna menjadikan dirinya sendiri sebagai obyek. Bubuhan predikat dalam kata dominasi sengaja dipilih untuk mewakili situasi yang sedang dialami. Begitulah akhirnya bentukan kalimat itu terbangun.