Sabtu, 21 Juni 2014

Suwardi: Politik dan Pendidikan

Oleh: Yuslisul Pransiskasari*

Membaca buku biografi layaknya meminum segelas cincau capucino yang sedang marak menjadi konsumsi bersama. Bagaimana tidak? Tegukan pertama membuat haus tidak kunjung usai. Lagi dan lagi. Kesegaran tokohnya di masa gemilang membuat pembaca mencari tahu siapa dan apa-apa yang memasak tokoh hingga sematang pemikirannya. Alhasil bumbu-bumbu disiapkan, koki hebat didatangkan. Mencicipi tokoh Internasional berharga lokal. Lalu mencicipi harus terus ditelusuri hingga sempurna rasa tokoh yang dikehendaki.