Teriakan pagi
membangunkan tidur sebelum subuh. Gedoran pintu tak terdengar oleh telinga yang
ditulikan. Kami khilaf, Kaum abangan dari status santri dhuafa di bilik mulai
terdengar berisik. Sedangkan kaum priyayi sedang menikmati penyebab lembur
semalam, tidur. Satu persatu kaum priyayi membuka mata dan mengucek demi
kejelasan pandangan. Lalu lalang santri bergiliran keluar masuk kamar mandi.
Tertunduk menunggu sambil sesekali menggigil. Sisa desiran angin subuh mampir
menyapa dalam pagi.
Persiapan
berantakan. Mandi ditanggalkan demi sebuah tujuan. Ikut mbah Prapto ke Ngayogyakarta.